Kelompok tani (Poktan) merupakan salah satu mitra dari berbagai elemen yang mempunyai kepentingan untuk mencapai tujuan dalam menghadapi daya saing ekonomi nasional dan global. Kondisi poktan saat ini perlu pembinaan dan pendampingan dalam menjawab tantangan perubahan jaman. Pembinaan kelompok tani diarahkan pada peningkatan kemampuan melaksanakan fungsinya, peningkatan kemampuan para anggota dalam mengembangkan agribisnis, penguatan poktan menjadi lebih tangguh, kuat dan mandiri. Adapun cirinya antara lain adanya pertemuan/rapat pengurus yang diselenggarakan secara berkala dan berkesinambungan, adanya rencana kerja kelompok secara bersama dan dilaksanakan oleh para pelaksana sesuai dengan kesepakatan bersama, dan setiap akhir pelaksanaan, dilakukan evaluasi secara partisipasi, secara administrasi memiliki aturan/norma yang disepakati dan ditaati bersama, adanya fasilitas kegiatan usaha bersama disektor hulu dan hilir sampai dengan usahatani secara komersial dan berorientasi pasar, sebagai sumber serta pelayanan informasi dan teknologi untuk usaha para petani umumnya dan anggota kelompok tani khususnya, adanya saluran kerja sama antara kelompok tani dengan pihak lain, serta adanya pemupukan modal usaha, baik iuran dari anggota atau penyisihan hasil usaha/kegiatan kelompok.
Permasalahan yang sering muncul dalam kelembagaan petani: masih rendahnya kualitas dalam mengelola usahatani secara efesien, rendahnya kemampuan dalam menjalin kerjasama dengan pelaku agribisnis dan kelembagaan ekonomi pedesaan lainnya, masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani (belum berbadan hukum), masih terbatasnya akses petani terhadap sumber pembiayaan/permodalan dan pemasaran serta masih terbatasnya akses petani terhadap iptek dan informasi.
Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut agar menjadi poktan yang tangguh, yaitu melalui pemberdayaan kelompok. Target yang harus dicapai adalah pemberdayaan kelembagaan kelompok tani dengan mengembangkan potensi yang ada dalam individu menjadi kekuatan di dalam berkelompok sebab kita ketahui bersama pemberdayaan sumber daya manusia adalah kunci penting untuk meraih mutu suatu kelompok tani.
Pemberdayaan atau empowerment adalah proses membangun dedikasi dan komitmen yang tinggi sehingga kelompok tani bisa menjadi sangat efektif dalam mencapai tujuan-tujuannya secara berkualitas. Dalam kelompok tani yang telah diberdayakan akan tercipta hubungan di antara orang-orangnya yang saling berbagi kewenangan, tanggung-jawab, komunikasi, harapan-harapan, dan pengakuan serta penghargaan. Hubungan kerja semacam itu sangat berbeda dengan hubungan kerja yang secara tradisional didasari oleh hubungan hirarkhi dalam kelompok tani. Aset yang paling berharga dari suatu kelompok tani adalah orang-orang yang bekerja di dalamnya yang ditunjukkan oleh pengetahuan, ketrampilan, sikap mental, kreatifitas, motivasi dan kemampuan bekerjasama yang mereka miliki.
Bagi para penyuluh pertanian, pemberdayaan merupakan kebutuhan yang harus mereka peroleh. Sebaliknya bagi para pengurus mulai dari yang tertinggi sampai ke yang terendah pemberdayaan adalah suatu fungsi yang harus mereka lakukan atau berikan kepada kelompoknya. Bagi suatu kelompok tani yang mendambakan kualitas kinerja yang terus meningkat pemberdayaan adalah suatu proses yang harus terjadi. Tanpa proses pemberdayaan suatu poktan akan sulit untuk bisa memenangkan persaingan yang semakin keras secara nasional ataupun secara internasional.
Pada dasarnya pemberdayaan adalah cara untuk melaksanakan kerjasama dalam poktan sehingga semua orang berpartisipasi penuh. Dalam poktan yang sudah diberdayakan para pengurus dan anggota merasa bertanggung jawab tidak hanya tentang pekerjaan yang dikerjakannya, tetapi juga tentang keseluruhan kelompoktaninya agar dapat berfungsi secara lebih baik.
Poktan yang telah diberdayakan diharapkan akan bekerjasama memperbaiki kinerja mereka secara berkelanjutan, mencapai tingkat produktivitas dan mutu yang tinggi. Dinamika suatu kelompok tani terletak pada kreativitas dan inisiatif orang - orang yang ada di dalamnya. Bila poktan itu dan orang - orang yang ada menginginkan mutu kinerja yang lebih baik, maka yang harus dilakukan adalah mencari bagaimana caranya memanfaatkan potensi kreativitas dan inisiatif yang ada pada orang - orangnya.
Dengan kalimat lain dapat dikatakan bahwa untuk memanfaatkan potensi orang-orang itu dengan jalan mendorongnya untuk berpartisipasi meraih kinerja kelompok tani yang lebih bermutu. Agar mereka berpartisipasi perlu ditingkatkan kemampuannya, dikembangkan kemauannya, dan diberi kesempatan untuk berpartisipasi. Poktan perlu selalu berupaya meningkatkan kemampuan Meningkatkan kemampuan adalah tindakan pemberdayaan yang utama.
Menguasai kemampuan yang berupa pengetahuan dan keterampilan saja tidaklah cukup. Orang perlu memiliki kemauan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilannya agar dapat menghasilkan kinerja yang lebih bermutu. Kemauan itu ibarat motor penggerak yang mendorong dirinya sendiri untuk mencapai prestasi yang lebih baik. Kemauan ini sama atau berkaitan erat dengan motivasi. Untuk menghasilkan mutu kinerja yang lebih baik diperlukan motivasi.Penyiapan sumber daya manusia dan kelembagaannya secara terprogram, sistematis dan berkelanjutan merupakan faktor yang sangat menentukan untuk keberhasilan dan keberlanjutan pengembangan kelompok tani tersebut dalam mencapai tujuan bersama


Tidak ada komentar:
Posting Komentar