Ngicau dudol, Tradisi Gotong Royong Warga Desa Sukamerindu.
Tradisi "Ngicau dudol" istilah ini dilekatkan dalam aktivitas mengaduk adonan untuk membuat Dudol yang dibuat selama lebih dari tujuh jam di atas tungku dengan bara api sedang. Adonannya terdiri dari tepung beras, santan kelapa, gula merah, dan air yang diaduk secara terus-menerus hingga mengental.
Setelah adonan diaduk mulai mengental atau lebih dari tiga jam, pergantian orang mengayun sendok menjadi lebih cepat. Sebab, adonan sudah mulai berat dan memerlukan tenaga yang lebih besar
Biasanya mulai mengambil alih dengan jarak waktu pergantian mengaduk dari 10 menit hingga lima menit saja.
Menurut warga. mengatakan setelah adonan tidak lengket lagi ditandai dengan bentuknya yang menyatu. Bara api mulai disingkirkan, namun tetap diaduk hingga adonan menjadi dingin. Setelah dingin, secara gotong royong diangkat dan dimasukkan ke dalam nampan . Tradisi ini biasanya di lakukan antak'an acara sedekah pernikahan/perkawinan.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar