Pada awal masa orde baru Lelang panggang ayam muncul dan menjadi tradisi hampir selalu ada didalam acara pesta pernikahan.Begitupun di desa kita tercinta desa Sukamerindu ikut juga mengadakan lelang ayam panggang dalam acara pesta pernikahan .
Lelang panggang ayam merupakan suatu kebudayaan yang terdapat dalam acara pesta pernikahan yang mana dalam acara ini tuan rumah atau yang mengadakan acara telah mempersiapkan bingkisan yang didalamnya terdapat satu ekor utuh ayam yang sudah di panggang terkadang ada penambahan telur yang sudah direbus, minuman dan sebagainya untuk dilelang kepada tamu undangan.
ketika acara Lelang ini berlangsung maka akan adanya penawaran langsung, persaingan harga (lelang) yang terjadi antara para tamu undangan yang ingin membeli panggang ayam tersebut dan penawaran yang tertinggilah yang dapat membeli panggang ayam yang telah disediakan oleh tuan rumah.
Pelaksanaan lelang panggang ayam dilangsungkan pada saat puncak acara hiburan yaitu ketika pemain musik istirahat makan. Lelang ini pun tidak hanyak diikuti oleh para tamu undangan tetapi juga dihadiri oleh masyarakat desa setempat dan masyarakat dari desa lainya juga. Dalam proses acara ini biasanya di pimpin oleh pembawa acara atau panitia yang merupakan perwakian dari tuan rumah. Pembawa acara dan Panitia bertugas mengatur jalannya acara lelang ini sampai selesainya proses lelang. Biasanya pada saat Lelang Panggang Ayam berlangsung, para tamu undangan akan berlomba-lomba untuk mengajukan penawaran dan membeli ayam lelang tersebut dengan harga tertinggi. Para undangan yang berhasil memenangkan penawaran dengan harga tertinggi dalam Lelang Panggang Ayam,maka akan diberikan hadiah berupa sebuah kesempatan oleh tuan rumah untuk bernyanyi diatas panggung terlebih dahulu sebagai ucapan terima kasih karena telah berpartisipasi dalam acara lelang.
Biasanya dalam acara Lelang Panggang Ayam akan terjadi suatu timbal balik yang mana orang yang membeli lelang kepada tuan rumah saat itu maka pada saat dia mengadakan acara maka akan mendapat balasan yang sama yaitu yang menjadi tuan rumah pemilik acara lelang terdahulu akan membeli Lelang Panggang Ayam sebagai bentuk balasan. Hal tersebut sudah merupakan kewajiban untuk membalas ketika ada orang yang memenangkan lelang yang kita adakan, itu lebih seperti suatu bentuk gotong royong untuk membantu orang yang mempunyai hajat.
Dahulu acara pesta pernikahan Lelang Panggang Ayam hampir menjadi acara yang pasti ada. Dalam setiap sesi pelelangan masyarakat yang juga sebagai tamu undangan sangat antusias
dalam mengikuti acara Lelang Panggang Ayam. hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya peminat yang melakukan tawar menawar harga Lelang Panggang Ayam yang telah disediakan oleh tuan rumah pemilik acara.
Biasanya disetiap acara pernikahan akan ada acara Lelang Panggang Ayam ini di dalam pesta pernikahanya dan dengan jumlah yang tidak sedikit yaitu berkisar kurang lebih 30 kotak yang berisi dengan ayam satu ekor yang sudah dipanggang, kerupuk dan minum. Antusias masyarakat terhadap sebuah pelelangan itu dapat dilihat dengan banyaknya penawaran disaat acara lelang berlangsung.
Sistem yang digunakan dalam acara Lelang Panggang Ayam ini dengan menggunakan sistem lelang, dimana masyarakat berhak mengajukan penawaranya masing dan pemenangnya akan dilihat dari penawaran tertinggi dalam waktu tertentu.
Namun di masa sekarang tradisi lelang ayam panggang ini sudah jarang di temui dalam pesta pernikahan. Mungkin karna perubahan jaman dan ekonomi sekarang yang tidak stabil sehingga begitu sulit untuk melaksanakan kegiatan acara tersebut

Tidak ada komentar:
Posting Komentar