Senin, 23 Juni 2025

1.PEMBUKAAN JALAN PRODUKSI AIR MANAU



Bangunan Tahun 2022 Keterangan
Nama Kegiatan Pembukaan Jalan Produksi Air Manau
Waktu 10 September 2023
lokasi Dusun III Air manau
Volume 1,5 KM
Jumlah Anggaran 80 juta
Sumber Dana APBD Kabupaten
Pelaksana TPK Desa
Manfaat seluruh masyarakat desa sukamerindu
keterangan Jalan perkebunan


 

Nama Kegiatan : Tanggal Kegiatan : Lokasi : Jumlah Anggaran : Volume : Sumber Dana : Pelaksana : Manfaat : Keterangan :

Senin, 10 Juli 2023

TRADISI NUGAL PADI

 Tradisi  'Nugal'




Mengingat sejarah zaman dahulu

Nugal merupakan salahsatu tradisi sebelum membuat kebun dengan cara menanam padi darat, atau padi yang tidak memerlukan perairan, dan hanya mengandalkan air hujan. Maka dari itu, biasanya nugal dilakukan saat memasuki musim penghujan tiba, dan merupakan tradisi gotong-royong masyarakat yang turun temurun.


Tulisan saya ini dengan tema tradisi nugal adalah untuk menjaga atau mengingat bahwa dulu tradisi ini adalah tradisi budaya nenek moyang dalam berkebun. 
Menerangkan bahwa, kegiatan nugal ini merupakan budaya turun menurun sejak zaman dahulu. Anak-anak yang umuran yang lahir tahun 1990an di desa Sukamerindu ini adalah yang terakhir bisa melihat tradisi ini berlangsung. Tradisi yang indah dengan kebersamaan  gotong royong masyarakat dahulu. 

Apa arti nugal 

Yaitu untuk menanam padi di ladang dengan cara membuat lubang kecil dengan batang kayu yang ujungnya telah diruncingkan, dan ditancapkan ke permukaan tanah sebagai tempat benih padi ditanam.

‎ Untuk padi sendiri yang digunakanpun benihnya yang masih berupa padi hasil panen tahun sebelumnya,"

Selanjutnya biasanya para pria membuat lubang dan sedangkan ibu-ibu menaburkan benih dilubang tugal yang sudah dibuat oleh para kaum pria. 

Biasanya sesudah panen padi ini nanti sekitar empat sampai enam bulan, akan dilanjutkan dengan menanam bibit batang karet, untuk dijadikan kebun.


NGICAU DUDOL

Ngicau dudol, Tradisi Gotong Royong Warga Desa Sukamerindu. 






Tradisi "Ngicau dudol" istilah ini dilekatkan dalam aktivitas mengaduk adonan untuk membuat  Dudol  yang dibuat selama lebih dari tujuh jam di atas tungku dengan bara api sedang. Adonannya terdiri dari tepung beras, santan kelapa, gula merah, dan air yang diaduk secara terus-menerus hingga mengental.


Setiap 15 menit, warga akan bergantian mengayun sendok bertangkai kayu sepanjang satu meter sambil berkeliling menyapu bagian pinggir belanga atau kuali besar.

Setelah adonan diaduk mulai mengental atau lebih dari tiga jam, pergantian orang mengayun sendok menjadi lebih cepat. Sebab, adonan sudah mulai berat dan memerlukan tenaga yang lebih besar

Biasanya mulai mengambil alih dengan jarak waktu pergantian mengaduk dari 10 menit hingga lima menit saja.

Menurut warga. mengatakan setelah adonan tidak lengket lagi ditandai dengan bentuknya yang menyatu. Bara api mulai disingkirkan, namun tetap diaduk hingga adonan menjadi dingin. Setelah dingin, secara gotong royong diangkat dan dimasukkan ke dalam nampan . Tradisi ini biasanya di lakukan antak'an acara sedekah pernikahan/perkawinan.

Jumat, 07 Juli 2023

Arsip Pembangunan Desa

Arsip Pembangunan Desa Sukamerindu periode 2021 -2027

1. Pengerasan jalan proyek 76 200 Meter Dusun IV. 



2. Pembuatan Pos keamanan linmas . 



3. ketahanan Pangan.



4. Pembukaan Jalan produksi 1,2 km Jl Penguburan Dusun III. 



5. Pembuatan Pagar kantor Pemerintahan desa Sukamerindu. 



6. Pembukaan Jalan lingkar kese'an belakang  TPU Desa sukamerindu. 



7. Pembuatan WC Sekolah SD N 11 lubai dusun IV

8. Sumur bor

9. Normalisasi sungai bercah sehedang Dusun III



10.Menggarab Jalan proyek 80 Dusun III



Rabu, 05 Juli 2023

8 Kue Basah Khas Desa Sukamerindu yang Disajikan Saat Lebaran






– Warisan kuliner kue basah khas Kota Palembang telah menjadi tradisi di desa Sukamerindu yang beraneka ragam makanan manis, yang selalu disajikan pada hari besar keagamaan maupun acara adat. 

Saat lebaran baik Idul Fitri maupun Idul Adha, ada beberapa makanan berupa kue basah yang dipastikan menghiasi hidangan jamuan warga Desa sukamerindu

Diantaranya, kue lapis legit, kue maksuba, kue delapan jam dan kue engkak ketan serta beberapa kue basah lainnya. 

Untuk mengenal seperti apa kue-kue khas Kota Palembang terkhusus di desa sukamerindu.sudah merangkumnya dari beberapa sumber. Berikut ulasannya : 

1. Bolu Kojo

Kue bolu khas Palembang ini berwarna hijau dengan aroma wangi pandan, rasanya manis legit. Kue satu ini banyak disajikan saat hari lebaran. 

Nama kojo diambil dari bentuk kue yang mirip bunga kamboja berwarna hijau dan cocok disajikan bersama dengan minuman hangat maupun dingin.

2. Maksuba

Kue khas Palembang dengan rasa manis dan legit berwarna kuning dan bergaris garis tidak rata menjadi ciri Maksuba.

Sering dibilang mirip dengan lapis legit, namun berbeda jauh. Dari segi rasa dan cara membuatnya, kedua kue ini sangat berbeda. 

Maksuba merupakan campuran dari mentega , susu kental manis, telur bebek, vanilla essence dan gula. 

Tidak terlalu sulit membuat Maksuba, namun perlu ketelatenan dan kesabaran dalam menuangkan adonan ke loyang sedikit demi sedikit untuk mendapatkan tampilan yang cantik.

Kue ini biasanya banyak dijual menjelang hari raya dengan harga sekitar Rp300.000 per loyangnya

.3. Delapan Jam

Nama Delapan Jam, diberikan dari lama pembuatan kue khas Palembang ini. Dimana proses masaknya membutuhkan waktu 8 jam.

Untuk mendapatkan tingkat kematangan dan warna kue yang sempurna dibutuhkan lebih dari 8 jam. 

Delapan jam juga menjadi sajian wajib pada hari raya dengan dengan rasa gurih dan legit yang lembut.

Bahan dasar untuk pembuatan Delapan Jam hampir mirip dengan Maksuba. Namun pada pengolahannya tidak berlapis melainkan langsung dalam satu adonan penuh yang dikukus sampai 8 jam. Kemudian masuk dalam proses dipanggang untuk mengeringkan airnya.

Setiap loyang besar dihargai berkisar Rp300.000 per Loyang bisa dibeli sekaligus untuk oleh-oleh atau snack saat berlibur di Palembang. 

4. Engkak Ketan

Kue dengan penampilan mirip dengan lapis legit dan maksuba ini memiliki ciri khas tersendiri yaitu seperti tekstur yang nampak lebih rapi dan padat.

Rasa ketan yang khas berpadu dengan manisnya susu kental manis, dan gula ditambah santan membuat rasa engkak ketan terbilang unik.

Penyajiannya juga biasa tergabung dengan jenis kue basah lainnya yang sering dijadikan jamuan saat hari raya. Harga pasaran perloyang sekitar Rp275.000. 

5. Lapis Legit

Lapis Legit merupakan kue basah khas Palembang dengan bentuk garis-garis rapi dengan tektur yang lebih kering dibanding kue basah lainnya.

Bahan dasar pembuatan juga mirip dengan maksuba, bedanya hanya lapis legit menggunakan campuran tepung terigu. 

Diberi nama Lapis Legit karena pada proses pembuatannya dipanggang per lapis dan memiliki rasa yang dominan legit.

6. MakJoLa 

Kue basah khas Palembang satu ini merupakan perpaduan antara  kue basah Maksuba, Bolu Kojo dan Lapis Legit.

Kombinasi antara ketiga kue basah ini dipadukan sehingga menciptakan rasa yang tebilang unik, kue ini cocok untuk yang mau mencoba tiga kue khas Palembang sekaligus. Untuk harga perloyang dipasaran kota Palembang mulai dari Rp300.000.


7. Dodol Agar

Cemilan manis Dodol Agar, merupakan bagian dari kue basah khas Palembangg. Dodol Agar dijadikan kudapan untuk menyambut tamu dan sering juga muncul di hari raya maupun acara-acara besar.

Kue yang terbuat dari bahan utama agar-agar ini dibuat dengan rasa mirip dodol yang cenderung bertekstur padat dengan cita rasa manis gurih yang lezat.

8. Lapis Kojo

Salah satu kue basah yang legit khas Palembang adalah Lapis Kojo. Berbeda dengan Kue Kojo, pembuatannya mirip dengan Maksuba yakni perlapis.

Lapis Kojo juga banyak disajikan waktu perayaan hari besar seperti idul fitri. Memiliki warna hijau bertekstur lembut. Warna hijau dari daun pandan dan daun suji. Untuk harga yang dipasarkan mulai dari Rp300.000 perloyang.

Kue basah khas Palembang tersebut bisa didapatkan di toko-toko kue atau membuat sendiri dengan resep warisan.(*)  

TARI PAGAR PENGANTIN



Tari Pagar Pengantin merupakan salah satu tarian adat yang berasal dari Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Umumnya, tarian ini ditampilkan saat acara upacara atau resepsi pernikahan adat untuk menyambut para tamu undangan yang hadir. Tari ini sudah menjadi tradisi di desa sukamerindu ini. 

Sukainah A. Rojak, adalah seorang penari pada tahun 1960-an menciptakan tari pagar pengantin ini. Tari Pagar Pengantin dilakukan oleh pengantin perempuan bersama penari pengiring atau dayang. Tarian ini dibawakan oleh penari berjumlah ganjil. Keunikannya terletak pada penari utama, sang pengantin wanita dan penari dayang berjumlah genap, serta mengelilingi penari utama.

Mempelai Wanita Tari Pagar Pengantin © Foto: Pinterest
Close this ads
info gambar

Bukan sekadar tarian menghibur, ada makna haru perpisahaan di balik gerakannya. Tarian ini mengisyaratkan perpisahan pengantin mempelai wanita kepada keluarga, sanak saudara, dan teman-temannya karena telah dipersunting oleh pengantin pria pilihannya. Tarian ini pertanda siap melepas masa lajang gadis dan bujang sekaligus sebagai ungkapan rasa syukur.

Mempelai pengantin wanita berdiri dan menari di atas nampan yang disebut dengan dulang agung keemasanDulang diibaratkan sebagai lingkaran rumah tangga yang membatasi ruang gerak dan tingkah laku istri sehingga tak seluas seperti saat masa lajang.

Selepas itu, penari dayang memasangkan hiasan kuku-kuku cantik dengan panjang sekitar 10 cm atau biasa disebut tanggai ke jari-jemari pengantin wanita. Tanggai melambangkan sikap lemah lembut dan keanggunan sang istri. Simbol bahwa kendati gerak-gerik telah dibatasi, tetapi harus tetap terlihat cantik dan mempesona terutama di hadapan suami.

info gambar

Gerakan selanjutnya, pengantin wanita menari bersama penari dayang dan menaburkan beras kunyit yang menjelaskan kesiapan melepas masa lajang dan menapaki bahtera rumah tangga. Menurut adat, apabila seorang gadis telah dipersunting, seyogyanya tak diperkenankan tampil menari lagi di muka umum, kecuali atas izin suamiPengantin pria berada persis di belakang pengantin wanita sebagai manifestasi dari kesiapan suami untuk menjaga, mengawasi, serta melindungi istri. Ia telah siap memegang tanggung jawab untuk menafkahi keluarga. Sedangkan dua orang pembawa tombak mengharapkan kelak rumah tangga senantiasa terhindar dari malapetaka dan selalu mendapatkan perlindungan dari Allah SWTDi akhir, sang penari dayang akan mengantarkan pengantin kembali menuju pelaminan. Lalu, penari dayang kembali ke arena pentas dan kembali melakukan gerakan persembahan dengan berjalan menjinjit seraya membawa nampan serta melakukan gerakan elang terbang ke luar arena pentas. 

Kamis, 18 Mei 2023

TRADISI PANGGILAN LEBARAN

Tradisi panggilan saat hari raya / lebaran adalah sebuah tradisi kebudayaan desa sukamerindu di kecamatan Lubai kabupaten muara enim  provinsi Sumatera Selatan. Tradisi ini dilaksanakan di hari pertama lebaran selepas melaksanakan sholat id hari raya, baik hari raya idul fitri maupun hari raya idul adha ... Tradisi panggilan lebaran ini adalah tradisi  masyarakat yang sudah lama di lestarikan oleh para tetua kakek nenek dahulu.yang merupakan perkumpulan beberapa orang bertetangga dekat atau yang rumahnya berdekatan satu sama lain . 1 rumah biasanya di wakili tuan rumahnya  1 orang lelaki atau beberapa orang lelaki untuk melakukan  kunjungan /silahturahmi bersama-sama dgn yang lain atau tetangga2nya ke setiap rumah-rumah tetangganya yang ikut panggilan lebaran . Isi dari tradisi panggilan lebaran ini adalah :

1. Bersalam-salaman kepada sanak tuan rumah .
2. Niatan menjalin silahturahmi kepada tuan rumah /tetangga.
3. Mengirimkan fatihah khusus kepada keluarga tuan rumah. 
4. Menyampaikan hajat/ niat tuan rumah jika ada. 
5. terkadang ditambah dengan membaca surat yasin. 
6.selanjutnya membacakan doa. 
7 dan terakhir Mencicipi hidangan yang di sediakan tuan rumah tersebut.
Seterusnya di lakukan seperti itu di setiap rumah yang mengikuti panggilan lebaran tadi.








Senin, 27 Maret 2023

Daftar Nama Penerima BLT-DD Kemiskinan Ekstrem tahun 2023

1. ALAMSYAH

2. SITI LANDIA

3. YULIA FRANSISKA

4. RESTIANA ELSA

5. SAMHARIL

6. NURUL JANNAH

7. SAMIMA

8. M. DAHLAN

9. ELA AYU KASTURI

10. RUSMADILA

11. ANNISA PUTRI YANA

12. RUSMILA

13. UMROH

14. SAIDINA UMAR

15. ASMAWI

16. SARDINI

17. IRMA

18. ROMBIA

19. TINA RAHAYU

20. HARTATI

21. AMRONI

22. EMEN

23.ROMBIA

24. SUWIRO

25. SITI HOSMI

26. RIHANA

27. SYAKRONI

28. ASIA WATI

29. SARKOHA

30. TOMARIA

31. MARKUDIN

Daftar Nama Penerima BLT-DD Darurat Bencana wabah Covid-19 tahun 2022

Di desa sukamerindu tahun 2022  30 persen dana desa dialokasikan untuk warga tidak mampu terdampak Covid-19. Bentuknya berupa Bantuan Lansung Tunai Dana Desa (BLT-DD) sebesar Rp 600 ribu per jiwa. BLT-DD diberikan selama tiga bulan. . Adapun penerima BLT-DD sebanyak 98 orang. Tahun ini dana desa  prioritas dialokasikan 30 persen untuk BLT jelas ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang belum terkena pademi covid 19 masih sekian persen .program Pemerintah untuk mengatasi dampak ekonomi akibat pandemi copid 19..yang bertujuan untuk membantu warga miskin desa, mengurangi dampak ekonomi akibat adanya pandemi Covid-19, serta menjadi tambahan pendapatan untuk meningkatkan daya beli warga miskin dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. 

Berikut nama-nama penerima BLT-DD tahun 2022

1. ZUBAIDAH

2. SUSNAINI

3. ALAMSYAH

4. YAUMUL MUSYAROPAH

5. PATMAWATI

6. NURJANAH

7. NASOLA

8. JAMARIA

9. SARKOHA

10. HERNANI

11. MUSTASILA

12. SYARKOWI

13. SANAL

14. JANAINAH

15. ELZANI MARITA

16. WANIPAH

17. M. PUDIN

18. TISNA WATI

19. HERSI OKTARINA

20. SITI ISMA

21. ZAINAL ARIPIN

22. ALI SERON

23. NURUL JANNAH

24. ELA AYU KASTURI

25. HOSMI

26. NUR ASILA

27. M.DAHLAN

28. ELMA LANA

29. SARKIYA

30. SARBIDIN

31. SUMARNI

32. AMALANA

33. RUMADILA

34. RASMI JULITA

35. HAWARI

36. ASMAWI

37. SARDINI

38. MURTIMA

39. MASIYAH

40. RUSMILA

41. ROMYANA

42. MUSDALIPA

43. SAPARUDIN

44. ROIDA

45. IRFAN

46. AFRI ISMANTO

47. MUSDA

48. BAHTIAR

49. NUR AISA

50. DINHARYADI

51. BAITUL ULUM

52. ENDANG SUSILA

53. SITI HALIMAH

54. SAMHO DAROJAT

55. SOPIAH

56. SURYATI

57. SAIROYA

58. HANAPIA

59. SAHODA

60. RUHAINA

61. LAMBIAH

62. ROMBIA

63. ASLAMBIA

64. MURNIYATI

65. M. RAJAQI

66. PON YANTI

67. SAHRIL EFENDI

68. PARDI

69. AMRONI

70. ROMBIA

71. HARTATI

72. ASRA WATI

73. KHOIRUDIN

74. RUMLAH

75. SUHARLIMA

76. SUPRIASIH

77. AHMAD WAZIR

78. SYARIPUDIN

79. EMEN

80. HERLENA

81. SARMINA

82. ASIA

83. KOMARIAH

84. NURLENI

85. TOMARIA

86. RIHANA

87. SITI HOSMI

88. SAIBA

89. HASANUDIN

90. MUHYIN

91. SALUDA YANA

92. NDARINA

93. JASINU

94. AMAN TUBILLAH

95. SAK RONI

96. MARDIANA

97. HALIMAH

98. SENGKA PRANOTO

Jumat, 24 Maret 2023

TRADISI BEHANTAT BEHAS




Sebuah tradisi di Rambang Lubai kabupaten Muara Enim yg tetap lestari terutama di desa sukamerindu sampai mak ini ahi..yaitu tradisi "BEHANTAT BEHAS"  

Tradisi behantat behas yang merupakan tradisi yang  sudah sejak  lama dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat yang berasal dari turun temurun. Ketika ada Hajatan atau sedekah baik pernikahan, kematian, selamatan, dll. 

Tradisi ini bertujuan untuk membantu pihak yang sedang mengadakan acara hajatan/sedekahan dengan membawah bahan-bahan makanan . Orang yang behantat behas biasanya membawah sebuah wadah pasu yang yang di bungkus kain di isi behas, gandum, mihun, minyak goreng dll. Ketika pulang pasu itu di ambil kembali yang biasanya suka di isi balasan dari pihak yang bersedekah dengan kue bolu, kue lapis, kerupuk, mie instan, lauk makan dll. 



Rabu, 22 Maret 2023

NOMOR PENTING DARURAT


 

SEPUTAR DESA

 

No Mengenai DesaJumlah/Jenis /Keterangan
1Luas Wilayah Desa       7.383.90 Ha
2Lahan Pemukiman        +/- 24 Ha
3Lahan Pemerintah Desa        +/- 1 Ha
4Lahan Pertanian   1.500M2
Lahan  Pekarangan1.200M2
6Lahan  Perkuburan± 1 Ha 
7Tinggi Di atas Permukaan Laut            25 M
8Jarak Ke Kecamatan+/- 10 Km
9Jarak Ke Kab/Kota+/- 112 Km
10Jarak ke Ibukota Prov ±120 Km
11Topografi (Tanah) Bergelombang
12Jenis TanahPotsolike Merah Kuning
13Struktur TanahLempung Berpasir
14Kesuburan TanahSedang
15 Jembatan Gorong23 unit
16Jembatan besi1 unit
17 Jalan Desa cor beton+6 km
18Jalan Produksi+ 20 km
19Jalan Aspal /Provinsi + 5 km
20 IklimTropis Basah
21  Curah Hujan             204,45 m3
22  Suhu Rata-rata          27 Celcius

Selasa, 21 Maret 2023

TRADISI BEDIKER / TERBANGAN



Bediker / terbangan adalah tradisi adat  pernikahan desa kita suka merindu dan sekitarnya yang merupakan tradisi yang ditugaskan  menyanyi atau melantunkan lagu sambil memukul rebana bersama-sama mengiringi  penganten. Yang bertujuan arak-arak-an / atau pawai untuk memberi tahu kepada masyarakat sekitar bahwa telah berlangsungnya pernikahan di daerah tersebut.

TRADISI NINGKU'AN

 


Tradisi “Ningku’an” atau Perkenalan Bujang Gadis Yang Mulai Pudar di Wilayah Sumsel

Banyak tradisi dan budaya di Indonesia yang kini mulai hilang seiring pesatnya perkembangan zaman.

Salah satunya adalah tradisi perkenalan bujang gadis yang telah membudaya di wilayah Sumatera Selatan yakni disebut dengan "Ningku’an".

Ningkuan sendiri adalah tradisi yang sangat terkenal pada era tahun 1970-1980 an. Ningkuan merupakan sebuah tradisi pertemuan muda mudi pada malam menjelang acara resepsi pernikahan.

Saat acara ningkuan digelar, terdapat sekelompok pemuda berhadapan dengan sekelompok pemudi, lalu ada moderator yang memandu acara.

Sambil mengisi waktu, beredar selendang yang di iringi alunan musik dan lagu-lagu lainnya.

Pada saat alunan musik tersebut dimatikan oleh moderator lalu terdapatlah muda mudi yang memegang selendang terkena hukuman.

Hukuman tersebut, ada yang memecahkan balon, ada juga yang kena hukuman perkenalan satu sama lain, serta ada juga hukuman berjoget berpasangan.

Disinilah letak perkenalan antara Bujang dan Gadis, hingga sampai ke jenjang pernikahan. Karena yang hadir pada acara ningkuan bukan dari desa itu saja ada juga dari desa tetangga yang hadir atau yang diundang muda/i nya.

Tradisi ini sendiri terkadang masih dapat kita temui dibeberapa daerah saja , kebanyakan tradisi ini sudah di tinggalkan / sudah mulai tenggelam oleh perputaran zaman di era di gital ini.

Jadi acara Ningku’an ini adalah suatu acara pertemuan antara Bujang dan Gadis.

Acara kebudayaan masyarakat Sumatera Selatan tempo dulu. 
Pada saat acara dimulai, Bujang dan Gadis membawa selendang yang akan dikalungkan satu sama lainnya.

Disaat acara berlangsung dipandu dengan moderator musik dan juga hakim, lalu selendang terus dikelilingkan sehingga moderator menghentikan musiknya. Pada saat itulah Pemuda dan Pemudi yang membawa selendang sebagai terkena hukuman dan maju menghadap ke hakim.

"Sebagai hukumannya, mereka ini ada yang belum kenal lalu berkenalan, bisa juga memecahkan balon, ada juga hukumannya bernyanyi, berpantun hingga berjoget. Acara Ningku’an ini sangat sederhana, acara ini juga tentunya terhindar dari minuman keras dan narkoba, karena acaranya bukan seperti acara organ tunggal.

Inilah budaya dan tradisi Desa Suka merindu yang sudah di tinggalkan. kita bisa merasakan suasana desa kita tempo dulu dengan membahas/ mengenang ceritanya kembali mengenai hal-hal kegiatan-kegiatan pada zaman dahulu di desa ini.


Jadwal imsakiyah

 


Senin, 20 Maret 2023

ASAL USUL NAMA DESA SUKAMERINDU



Desa Sukamerindu adalah desa yang terletak di kecamatan Lubai dengan berbatasan sebelah Barat kota madya Prabumulih ( Desa Jungai) , sebelah Timur berbatasan dengan Desa Air Asam, sebelah Utara berbatasan dengan Desa Negeri Agung , sedangkan Selatan berbatasan dengan kabupaten Ogan Ilir ( Desa Tanjung Miring). 


Sumber mata pencarian utamanya / mayoritas di desa sukamerindu adalah Petani karet dengan jumlah penduduk 3.269 Jiwa ( 1.567 Laki-laki, 1.702 Perempuan) dengan kepala keluarga 802 kepala yang mayoritas penduduknya suku rambang dan para pendatang baik yang bekerja sebagai buruh tani, maupun pekerjaan lainnya dan sebagainya. Desa sukamerindu walau secara kulturnya suku rambang tetapi secara administrasi pemerintahan termasuk wilayah kecamatan lubai oleh pemerintahan melakukan pemekaran wilayah atau pembentukan daerah otonomi baru. 


Konon cerita dari para tetua dulu, asal mula berdirinya desa sukamerindu adalah bermula dari seorang petani dari suku rambang yang berkebun di dataran pinggir sungai siamang yang menetap lama di kebun dengan membawa keluarganya. Dan di ikuti oleh saudara kandungnya dengan membawah keluarganya juga. Mereka  bersaudara kandung ini tidak pernah berpindah-pindah lagi sampai  kebunnya menghasilkan hingga sampailah ke anak-cucunya menikah dan berkeluarga yang juga ikut menetap disana. Dan terbentuklah talang yang diisi beberapa panggung disana yang berisi beberapa keluarga. Seiring berjalannya waktu banyak yang berkebun di dataran pinggir siamang   mengikuti jejak  adik beradik kandung tadi tapi tidak menetap di sana hanya generasi selanjutnya yang mengikuti jejak mereka tadi yang tinggal menetap di dataran pinggir siamang dengan membuat sebuah talang lagi di kebunnya yang di isi beberapa keluarga . Dan seterusnya terbuatlah sebuah talang-talang kecil oleh orang-orang  yang berkebun di sana. semakin lama Jalan raya aspal prabumulih ke baturaja masuk melewati talang-talang ini dan membuat semakin banyak yang tinggal di dataran siamang ini ada yang memang mempunyai lahan perkebunan ada juga yang di sana jadi buruh di perkebunan. Pendatang baru terus bertambah dari desa-desa lain dari karangan, talang batu, tanjung miring,ae rambang dll. Dan keturunan adik beradik tadi pun semakin bertambah berlipat-lipat di sepanjang masa dan menjadi penghuni paling terbesar di desa ini. akhirnya talang-talang ini sudah seperti sebuah perkampungan hingga di usulah agar tempat ini di dirikan sebuah desa tersendiri, demi mempercepat pembangunan talang-talang ini untuk mendapat perhatian dari pemerintah pusat. 


Nama Desa ini: Sukamerindu ( Berasal dari gabungan kata Suka dan Rindu. Nama desa ini tempo dulu sebelum diganti nama Sukamerindu yaitu Sukarindu yang di artikan penduduk yang sukamerindukan/ mudah merindukan atau Mudah sayang ) . Dulu masyarakat yang berdiam di desa ini terasa kesulitan berkunjung pulang atau sekedar melepas rindu ke kampung asalnya di tanjung rambang (tanjung dan jungai)  / dusun Gegelang nama desa tempo dulu,karna banyak gawi mengurus kebun hingga sampai menetap lama didataran sungai siamang itu. nama desa sukamerindu ini berasal dari sifat karakteritis orang-orang yang tinggal di dataran sungai siamang yang kalau mereka datang ke kampung asalnya suka di juluki uhang sukarindu . keluarga di dusun asalnya melihat kalau mereka berkunjung seperti sudah sangat merindukan lama pulang namun karena caka penghidupan mereka merantau kehutan untuk bertahan hidup dengan berkebun banyak-banyak disana hingga mengharuskan mereka menetap lama karna harus selalu mengurus kebun yang banyak itu, sampai-sampai keanak cucunya juga ikut mengurus dan tinggal disana.Merekapun harus merelakan kehilangan waktu berkumpul dengan keluarga besarnya demi bertahan hidup untuk masa depan mereka dan anak cucunya. 



Minggu, 19 Maret 2023

TABEL PEKERJAAN MASYARAKAT DESA SUKAMERINDU


NoPEKERJAANJUMLAH
1PETANI
1670

2PNS/TNI/POLRI
49

3HONOR
45

4WIRA SWASTA
185

5PEDAGANG 
89

6PETERNAK
3

7PT SWASTA
35

8BURUH HARIAN
56

9BURUH BANGUNAN
25
10

11
SOPIR

BENGKEL
5

9


TOTAL
2171

1.PEMBUKAAN JALAN PRODUKSI AIR MANAU Bangunan Tahun 2022 Keterangan Nama Kegiatan Pembuka...